Dan dari hasil survei dan pendapat para trader, bahwa: “pergerakan harga di pasar uang tersebut terbentuk dari kekeliruan dari para trader dalam menterjemahkan arah pergerakan harga” dikutip dari : http://edukasi.kompasiana.com || sudah saatnya "dancing with the market" http://forekita.blogpsot.com|| The One Stop Service for MQL 4, by :http://mqlcoder.weebly.com||ikut iklanin blog kamu? klik daftar

Pola head and shoulders


Pola head and shoulders adalah salah satu pola grafik yang bisa diandalkan dalam analisa teknikal. Dan seperti yang anda bayangkan dari namanya, pola ini berbentuk sebuah kepala dengan dua pundak.

Head and shoulders adalah pola reversal yang, ketika terbentuk, mengindikasikan bahwa harga akan bergerak berlawanan dengan tren yang terbentuk sebelumnya. Ada dua bentuk utama dari pola head and shoulders ini. Top head and shoulders adalah sebuah sinyal teknikal bahwa harga siap untuk bergerak turun, ketika polanya lengkap dan terkonfirmasi, dan biasanya terbentuk di harga tertinggi dari sebuah tren naik. Bentuk kedua adalah bottom head and shoulders (atau biasa dikenal dengan istilah inverse head and shoulder karena bentuknya yang terbalik), yang mengindikasikan bahwa harga siap untuk bergerak naik dan biasanya terbentuk ketika terjadi tren turun.

Kedua bentuk pola head and shoulders tersebut memiliki konstruksi yang sama dimana didalamnya terdapat empat bagian utama. Bagian tersebut adalah dua pundak (shoulders), satu kepala (head) dan satu garis konfirmasi yang disebut neckline. Pola ini terkonfirmasi jika neckline berhasil dilewati, setelah pembentukan shoulders kedua.



Head and shoulders merupakan sekumpulan peaks dan troughs. Peaks adalah kondisi dimana harga mencapai puncaknya dan memiliki kecenderungan untuk koreksi, sedangkan troughs adalah kondisi dimana harga berada dalam transisi setelah koreksi dan siap untuk naik kembali. Neckline akan menjadi level support dan resistance. Pola ini didasarkan pada analisa peak-and-trough nya Dow Theory. Sebagai contoh, sebuah tren naik dilihat sebagai sebuah periode dimana terjadinya kenaikan peaks dan trough yang berulang. Untuk tren turun kebalikannya, dimana peak dan trough semakin menurun. Pola head and shoulders mengilustrasikan melemahnya sebuah tren dimana ada kondisi pelemahan pada peaks dan troughs.

Proses Pembentukan Pola
Pola ini adalah pola reversal, jika sedang terjadi tren naik maka harga kemungkinan akan membuat pergerakan turun jika formasi ini terbentuk lengkap. Begitu juga sebaliknya, jika ada tren turun, maka harga akan memiliki kecenderungan untuk bergerak naik. Dalam pembentukan pola ini, baik top maupun bottom head and shoulders, terdapat empat langkah agar pola ini benar-benar lengkap proses pembentukannya.

Top Head and Shoulders
Langkah pertama dalam pembentukan pola ini adalah shoulder kiri, yang terbentuk ketika harga mencapai tertinggi baru lalu mengalami koreksi ke harga terendah baru. Langkah kedua adalah pembentukan formasi head, yang terjadi ketika harga berhasil menembus tertinggi sebelumnya (shoulder kiri), lalu kembali koreksi ke atau mendekati harga terendah yang terbentuk pada shoulder kiri. Langkah ketiga adalah pembentukan shoulder kanan, yang terbentuk ketika harga bergerak naik kembali namun tidak berhasil lebih tinggi dari harga tertinggi pada head yang kemudian disusul oleh penurunan kembali harga menuju harga terendah pada shoulder kiri. Pola ini lengkap terbentuk dan terkonfirmasi jika harga berhasil melewati neckline, yang merupakan support yang tercipta pada pembentukan harga terendah shoulder kiri dan head.

Inverse Head and Shoulders (Bottom Head and Shoulders)
Proses pembentukannya sama, tetapi formasinya terbalik. Diawali dengan pembentukan shoulder kiri, yang terjadi ketika harga turun ke level terendah baru lalu rebound ke harga yang lebih tinggi. Pembentukan head, yang merupakan langkah kedua, terjadi ketika harga berhasil membentuk harga terendah baru dibandingkan harga terendah shoulder kiri, yang diikuti oleh rebound kembalinya harga ke atau mendekati level harga tertinggi pada shoulder kiri. Pergerakan ke tertinggi pada shoulder kiri ini membentuk neckline untuk pola ini. Langkah ketiga adalah pembentukan formasi shoulder kanan, dimana adanya aksi jual mendorong harga bergerak turun, namun gagal menembus harga terendah pada head, yang lalu diikuti oleh kembalinya harga ke neckline. Pola ini lengkap dan terkonfirmasi jika harga berhasil bergerak melewati dan lebih tinggi dari neckline.



Penembusan Neckline dan Potensi Pembalikannya
Seperti yang tertera diatas, pola head and shoulder ini akan lengkap terbentuk jika garis neckline berhasil dilewati, tren kemudian dianggap berbalik arah, dan harga kemungkinan akan bergerak ke arah baru.

Namun harga tidak selalu langsung bergerak kearah barunya setelah berhasil melewati neckline. Karena alasan ini penting untuk waspada akan adanya 'throwback'. Situasi throwback adalah ketika harga berhasil melewati neckline, membuat harga tertinggi atau terendah baru (tergantung pola yang terbentuk), diikuti oleh pembalikan arah harga menuju neckline.



Pergerakan kembali menuju garis neckline dianggap sebagai ujicoba dari pola head and shoulders dan penciptaan support dan resistance baru. Perlu diingat bahwa ketika tren berganti (atau sebuah pola reversal terkonfirmasi), yang tadinya adalah support lalu berganti menjadi resistance, dan kebalikannya.

Memang pergerakan ini akan membuat was-was mengingat harga bisa saja berbalik arah lagi dan formasi head and shoulders tidak dapat dipertahankan, tetapi tidak seburuk itu. Jika pengetesan kembali garis neckline ini gagal, dan harga kemudian bergerak menjauhi garis tersebut, hal ini akan semakin memperkuat pola head and shoulders dan pembalikan arah akan semakin besar potensinya. Kita bisa menunggu terlebih dahulu percobaan kembali garis neckline ini atau langsung mengantisipasinya begitu formasi head and shoulders lengkap terbentuk.

Volume
Dalam analisa teknila dan analisa pola harga, volume memainkan peran penting sebagai indikator sekunder. Volume mengindikasikan aktivitas pergerakan. Ketika volume tinggi, terdapat banyak aktivitas transaksi sehingga membuatnya menjadi indikator yang cukup penting untuk diikuti.

Untuk pola head and shoulder, volume digunakan paling utama ketika terjadi penembusan neckline. Dititik ini, menjadi penting jika penembusan garis neckline diikuti oleh pergerakan volume yang besar. Volume besar ketika dalam berhasil menembus neckline pada top head and shoulders mengindikasikan adanya aksi jual besar. Begitu juga sebaliknya pada bottom head and shoulders, volume besar ketika penembusan neckline menandakan adanya aktivitas beli yang besar.

Interaksi antara volume dan pergerakan harga dalam pembentukan sinyal reversal bukan sesuatu yang baku. Namun, ini menjadi kecenderungan umum dalam pola grafik.

Slope Garis Neckline
Faktor kunci lainnya dalam pola head and shoulders adalah bentuk dari garis neckline. Alasannya karena garis necline berfungsi sebagai support atau resistance selama pembentukan pola head and shoulders, dan juga menjadi entry point ketika pola head and shoulders terkonfirmasi.

Bentuk garis necline bukan hanya flat/datar, tetapi bisa juga memiliki tingkat kemiringan (slope) tertentu. Bahkan dalam banyak kejadian, garis neckline ini akan sedikit miring naik atau turun. Secara umum, top head and shoulders yang kuat secara teknikal sebisa mungkin memiliki garis neckline yang datar atau sedikit mengarah keatas. Untuk bottom head and shoulders, sebisa mungkin sedikit mengarah kebawah.

Target Harga
Sebuah faktor penting dalam analisa teknikal, tetapi sering diremehkan, adalah kalkulasi target harga. Hal ini mengukur perkiraan tujuan pergerakan harga selanjutnya, berdasarkan pola yang terkonfirmasi.

Arah pergerakan harga diasumsikan telah diketahui, berdasarkan indikasi konfirmasi yang ada, yang butuh dihitung adalah proyeksi pergerakan harga. Hal ini dilakukan agar target bisa ditentukan, baik dalam kondisi untung maupun rugi.



Target harga diukur berdasarkan ketinggian dari pola head and shoulders, yaitu jarak antara puncak head dengan garis neckline. Sebagai gambaran, misalkan harga tertinggi pada head adalah 1000 dan garis neckline berada di 900, dari sini ada selisih 100.

Target harga dihitung dengan mengurangi nilai pada garis neckline (900) dengan selisih antara harga tertinggi head dan garis neckline (100). Dari contoh ini, target harganya adalah 800 (900-100).

Angka yang dihasilkan dari perhitungan ini bukan sesuatu yang absolut melainkan sebagai panduan dalam mengukur target-target harga.



sumber : http://www.mahadanalearning.com/






































































































1 komentar:

FluentFringe7 on 8 Maret 2020 pukul 05.25 mengatakan...

Trader sebaiknya memiliki rencana atau sistem trading, sehingga tahu kapan masuk dan keluar pasar. Akibatnya trader tersebut tidak bingung, dan tidak mudah diombang-ambingkan pasar. Ia memiliki keyakinan pada diri sendiri. Sistem trading yang dimiliki harus komplet, mulai dari teknik analisis, manajemen uang dan risiko bersama Tickmill

Posting Komentar

Iklan Kotak

 

Belajar Forex. Copyright 2012 by Organisasi Bantuan Kemasyarakatan Converted Bank Negara Indonesia