Secara sederhana, inflasi adalah meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus. Salah satu penyebab meningkatnya harga-harga tersebut adalah banyaknya uang yang beredar di masyarakat. Semakin banyaknya uang yang beredar, nilai uang akan menurun. Menurunnya nilai uang akan berakibat terhadap daya beli masyarakat. Salah satu yang menjadi ukuran adalah pengaruh inflasi terhadap harga-harga di pasar.
Menurunnya nilai mata uang akan mendorong terjadinya pergerakan harga. Pergerakan harga merupakan penyesuaian terhadap menurunnya nilai mata uang. Oleh karena itu, untuk menyesuaikan pelemahan nilai, para pelaku pasar menaikkan nilai atau harga barang yang mereka jajakan. Hal ini lumrah dan terjadi secara alamiah. Intervensi perlu dilakukan oleh pemerintah untuk menekan terjadinya inflasi.
Inflasi merupakan salah satu indikator perekonomian makro untuk menggambarkan situasi perekonomian agregat suatu negara. Inflasi harus dikendalikan agar fluktuasi harga tidak signifikan. Fluktuasi harga yang tinggi tidak disukai calon investor. Hal itu akan mempengaruhi perekonomian suatu negara karena berdampak pada investasi dan konsumsi sehingga mempengaruhi keseimbangan perekonomian yang terjalin.
Jenis Inflasi
Berdasarkan jenisnya, inflasi dapat dibagi 4 kelompok.
1. Inflasi ringan dengan karakteristik tingkat inflasi sebesar kurang dari 10% per tahun.
2. Inflasi sedang dengan tingkat inflasi antara 10%-30%.
3. Inflasi berat jika tingkat inflasi telah mencapai 30%-100%.
4. Hiperinflasi terjadi ketika tingkat inflasi mencapai lebih besar dari 100%. Kelajuan inflasi dapat begitu besar dan tidak bisa terbendung oleh kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Zimbabwe merupakan salah satu contoh negara yang sedang mengalami hiperinflasi.
Indikator-indikator yang biasa digunakan untuk menggambarkan inflasi, di antaranya Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), dan Deflator Produk Domestik Bruto (PDB). IHK menggabarkan keadaan harga nyata yang dihadapi masyarakat konsumen. Pergerakan harga tersebut dapat dilihat dengan melakukan survei biaya hidup.
Inflasi dan Harga
Inflasi yang stabil menjamin keberlangsungan kegiatan perekonomian rakyat. Oleh karena itu, pemerintah perlu menaruh perhatian tinggi terhadap inflasi. Fluktuasi inflasi, secara langsung, dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Berikut ini beberapa dampak inflasi terhadap kondisi perekonomian masyarakat.
1. Inflasi yang tinggi akan mempengaruhi nilai real dari pendapatan masyarakat. Pendapatan real masyarakat yang turun akan berakibat pada menurunnya standar hidup masyarakat. Oleh karena itu, akan mempersulit kehidupan masyarakat.
2. Ketidakstabilan inflasi akan meningkatkan ketidakpastian. Meningkatnya ketidakpastian akan berakibat pada pengambilan keputusan masyarakat terkait faktor-faktor investasi, konsumsi, dan produksi. Hal itu tentu akan berakibat terhadap terganggunya pertumbuhan ekonomi.
3. Tingkat inflasi yang lebih tinggi dibanding negara lain akan membuat tingkat bunga domestik tidak kompetitif bila dibandingkan dengan negara lain. Akhirnya, hal ini akan berakibat pada tertekannya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
0 komentar:
Posting Komentar