BukuMatthew E.May ini mencoba menjelaskan tentang apa yang membuat sebuah “produk” itu bisa menjadi “elegan”. Pengetahuan ini akan membuat kita mampu memanfaatkannya untuk menciptakan produk atau layanan yang lebih menarik, lebih menggiurkan, lebih disukai, lebih tepat guna, lebih diinginkan, lebih pas, atau dalam bahasa Matthew, lebih elegan. Akhir cerita seri TV HBO “ The Sopranos”; Game angka Sudoku; Lukisan unik Jackson Pollock; Apple iPhone; Toyota Lexus; First Direct Bank; Lukisan Monalisa; adalah beberapa contoh produk dan solusi yang elegan. 216 halaman buku “In Pursuit of Elegance” ini menggunakan narasi cerita yang menarik dalam mengurai dan menjelaskan keempat elemen dasar elegan.
Hukum petama adalah symmetry, atau simetri atau keselarasan. Simetri terjadi pada kupu kupu, yang menjadi gambar cover buku ini, terjadi pada alam semesta, dan terjadi pada lukisan Jackson Pollock. Kalau forensik menemukan separoh wajah anda, maka ketika di konstruksi ulang maka akan terbentuk wajah yang sangat amat mirip dengan wajah anda sebenarnya, karena wajah kita, otak kita, tangan kaki kita, semuanya dalam format simetri. Simetri adalah keselarasan dan keharmonisan alam semesta. Alam dilengkapi dengan simetri, pada produk yang terkecil sampai yang terbesar. Gambar salju dapat digambar dari segitiga kecil, ditambahkan segitiga lagi, dan seterusnya. Hutan lebat, digambarkan pohon lebat dengan dahan yang rumit, kalau kita sederhanakan sampai ranting2 kecil, maka tetap akan terasa kesamaan dari bentuk daun dan dahannya sampai bentuk keseluruhannya. Elagan design memiliki simetri. Keselarasan ini juga ditunjukkan pada percobaan di perempatan jalan yang tersibuk di Belanda, dimana lampu merah hijau dan semua rambu2 lalu lintas dihilangkan, ternyata malah terjadi keselarasan dan arus lalu lintas mengalir dengan enak. Bahkan ketika dicoba seorang berjalan mundur ketengah lalu lintas itupun, tidak terjadi tabrakan atau kemacatan.
Keharmonisan terjadi dengan sendirinya, lebih mengalir dari pada diberi tanda yang berlebihan.
Zen, meditasi, dan produk2 baru yang mudah dipakai, yang terasa memang seharusnya begitu, terasa menjadi bagian dari alam, merupakan konsep penerapan symmetry ini. Bahasa, notasi music, design, lukisan, fotography, tanpa sadar mengaplikasikan simetri dalam setiap karya besarnya. Hukum kedua adalah rayuan. Bab tentang “Seduced by Nothing” ini menarik, karena penulis berargumen bahwa manusia sejak bayi selalu tertarik akan misteri, keingintahuan, atau ketidak lengkapan sesuatu. Akhir cerita The Soprano yang tidak memberikan jawaban jelas apakah pemain utamanya terbunuh atau tidak, membuat orang semakin ingin tahu, dan rasa penasaran ini membuat orang semakin penasaran dan mendiskusikannya. Senyuman Monalisa dianggap misterius, dan membangkitkan banyak emosi yang berbeda dari orang yang melihatnya. Ada kesedihan, kebahagiaan, mencomooh, rayuan tersembunyi, bahkan amarah. Riset mendalam menunjukkan bahwa Leonardo sengaja menyamarkan dan mengaburkan beberapa bagian pada senyumnya, sehingga apa yang dilihat orang satu akan beda dengan orang lain, tergantung bagaimana otak dan asumsi orang yang melihatnya. Sehingga lukisan Monalisa ini bisa menjadi seperti cermin, menggambarkan kembali apa yang ingin anda artikan.
Presentasi perkenalan produk baru iPhone, yang kontan menjadi buah bibir semua orang yang melihat presentasi Steve Jobs, juga penuh misteri. Karena setelah demo itu, tidak ada lagi berita detail apapun, tidak ada iklan apapun, dan tidak ada keterangan apapun dari Apple, untuk waktu berbulan bulan. Kehausan akan rasa ingin tahu, dibiarkan menjadi senjata “Word Of Mouth” yang sangat sukses dalam promosi iPhone. Akhirnya menjadi penjualan super sukses iPhone, yang relatip tanpa iklan berarti. Keingintahuan orang, dikemas dengan baik, akan menghasilkan kesuksesan. Sudoku, juga Rubik Cube, menarik jutaan penggemar, karena rasa penasaran penggemarnya. Hukum ketiga, Laws of Substraction, atau Hukum Pengurangan, juga menjadi faktor kunci suksesnya iPhone juga. Steve Jobs yang selalu sangat fanatik pada design, mengutamakan kesederhanaan, computer mouse dengan satu tombol, komputer tanpa internet kabel, iPod tanpa banyak tombol, dan iPhone juga akhirnya diluncurkan tanpa tuts keyboard sama sekali. Kesederhanaan adalah kunci elegan.
Ketika mempunyai persoalan kita mempunyai tendensi untuk menambah dan melakukan sesuatu. Kadang solusi yang elegan adalah dengan diam dan mengurangi sesuatu. iPhone tanpa iklan promosi, handphone tanpa tuts sama sekali, adalah solusi elagan tepat guna. In-And-Out burger, yang sangat sukses di Amerika, memakai menu rahasia yang hanya diketaui orang melalui internet saja, sedangkan menu aslinya sangatlah sederhana dan hanya ada beberapa pilihan dasar, pengurangan dan misteri. Kaizen, dalam kaidah managemen Jepang, yang sukses diaplikasikan di Toyota, adalah berdasarkan konsep pengurangan, penghapusan hal2 yang tidak relevan dan tidak penting. Kita sering diberikan hal2 yang tidak kita butuhkan. Keinginan untuk memberi lebih, menambah layanan, membuat kita lupa akan hal yang terpenting dalam bisnis kita. First Direct Bank, setelah riset yang mendalam, menganggap mempunyai cabang banyak tidak memberi nilai tambah buat pelanggannya. Peluncuran banking yang hanya memakai telpon, dan internet dan SMS tentu menciptakan tanda tanya besar, tapi sukses yang begitu besar membuktikan akan kebenaran pemikiran ini. Hapus dan hilangkan hal2 yang tidak memberi nilai tambah bisnis anda. Karena kurang itu baik, kurang itu indah, dan kurang itu elegan.
Extras Joss memakai konsep tanpa botol untuk menjual minuman dalam format yang mudah dan murah. Bisnis Hotel mengurangi pelayanan yang tidak dihargai pelanggannya untuk mampu menawarkan kamar baik dengan harga murah. Kita perlu hilangkan hal2 yang tidak penting buat pelanggan kita.
Hukum keempat, “On Sustainable Solution”, atau solusi yang bisa bertahan lama, mengajarkan tentang pemikiran yang mendalam. Sustainable hanya bisa dicapai kalau kita mencari jawaban dengan sangat mendasar. Solusi yang optimal, dan tidak cepat puas dengan jawaban yang pertama muncul, dan dapat bertahan dalam panjangnya waktu, adalah jawaban yang elegan. E=mc2 nya Einstein, Teori evolusinya Darwin, adalah hal2 yang bertahan dalam perubahan waktu.
Ditahun 80 an, team kunci Toyota, mengirimkan periset2 handalnya untuk memahami bagaimana cara berpikir orang2 kaya. Maka mereka dikirimkan ke kehidupan sosial dan jetset orang2 Amerika dan memakai mobil2 mewah Mercedes, BMW, Jaguar, Ferrari dan hidup dalam kehidupan orang2 kaya tersebut, dari sana diperlajari apa yang dipentingkan orang2 kaya itu, sehingga hal itulah yang di designkan untuk produk dan layanan Lexus yang sukses besar. Konsep dan metode yang sama dipakai untuk peluncuran Toyota Scion yang sukses baru2 ini. Begitupun dengan konsep design Prius, yang memakai konsep2 design elegan.
Sering kita menghadapi sebuah persoalan dan memikirkan solusi yang terbaik. Muncullah solusi yang secukupnya, solusi yang tidak optimal, tetapi kita ambil dan pakai juga. Ini merupakan solusi yang tidak elegan, sekedar tambal sulam dan jarang membawa sukses besar. Hal ini karena kita memakai pemikiran “top of mind” atau apa saja yang muncul pada otak kita, tetapi kita malas mencari lebih dalam akan jawaban yang paling tepat, yang paling elegan. Salah satu contoh solusi elegan muncul dari salah satu vendor mobil yang menjual spion mobil dengan harga sangat murah, sehingga para pencuri malas mencurinya dan pemilik tidak perlu kuatir kalaupun dicuri orang. Buku ini berguna untuk penulis, pelukis, designer produk, pelaku advertising, dan pebisnis. Empat kunci dasar ini dapat diaplikasikan pada layanan dan produk, pada penulisan cerita fiksi atau pembuatan filem, pada pembuatan iklan, ataupun dipakai untuk memberikan solusi yang paling elegan pada persoalan bisnis kita. Selamat menikmati, sukses selalu untuk anda.
0 komentar:
Posting Komentar