Menunggu Menjadi Budha

Alkisah suatu saat di Jepang sana ada sebuah keluarga yang terdiri dari dua orang anggota yaitu ayah dan anak laki-laki yang masih SMP. Anak laki-laki ini akan menghadapi ujian akhir nasional di sekolahnya, jadi meminta sang ayah untuk mendatangkan guru les ke rumahnya.

Ayahnya yang awalnya sibuk dengan pekerjaannya, semula tidak mau mencarikan guru les privat untuk anaknya. Sang anak mengerti hobby ayahnya yang sebenarnya sama dengan hobbynya yaitu cewek-cewek sexy~. Nah, saat itu sang anak memiliki selebaran yang isinya iklan guru les privat dari kampus. Sang anak meminta ayahnya untuk menelfon nomor yang ada di selebaran itu dan ternyata yang menjawab adalah seorang mahasiswi dengan suara serak-serak basah..

Bapak: "moshi~moshi, apa ini benar penyedia les privat?"
Mahasiswi: "benar pak, ada yang bisa kami bantu"
Bapak: "iya, saya butuh seorang guru les privat untuk anak saya yang mau mengikuti ujian nasional smp.. apakah malam ini bisa datang ke rumah saya?"
Mahasiswi: "bisa pak, nanti malam saya sendiri akan menjadi guru les privat. Namun sebelumnya bapak harus membayar biaya les ke rekening kami.."
Bapak: "Oh, Anda sendiri ya yang kesini? Ya sudah, sekarang akan saya transfer biaya les. Nanti kesini pukul berapa?"
Mahasiswi: "Nanti malam akan datang jam 7 malam pak... uangnya sebesar xxxx tolong ditransfer ke rekening xxxx..."
Bapak: "Baiklah, jaa~"

Nah, setelah percakapan tersebut, pikiran mesum si Bapak mulai tampak...

Bapak: "Guru lesnya cewek~  suaranya sexy~ yummy "
Anak: "Waaa~ pasti sexy beneran yah nanti jam 7 kan? harus siap-siap~"
Bapak: "hiyaaa~ siapkan semua!!! >.<"

Dan pikiran mesum tersebut terus ada hingga malam menjelang, dan kini waktu yang dinanti-nanti pun tiba.. Tapi... 

Anak: "Kok guru sexynya belum datang ya Pak???"
Bapak: "Waduh, iya.. Kenapa ya.. Mungkin rumahnya jauh. Kita tunggu saja.."

Pukul 9 malam telah berlalu, namun si guru les belum datang juga. Pada keesokan harinya, si Bapak menghubungi nomor guru les tadi.

Bapak: "Kenapa tidak datang tadi malam??"
Mahasiswi: "Maaf pak, semalam bla bla bla..........."
Bapak: "Oh begitu... Ya sudah, nanti malam dateng ya?
Mahasiswi: "Pasti pak! Tapi tolong transfer biaya les untuk nanti malam ya?"
Bapak: "Harus transfer lagi ya?"
Mahasiswi: "Iya bapak."
Bapak: "baiklah, akan saya transfer... Sampai ketemu nanti malem."

Begitulah kejadian tersebut berulang selama tiga kali... Pada hari ketiga pukul 10 malam terjadi percakapan antara bapak dan anak...

Bapak: "Apa kita sedang ditipu?"
Anak: "Masa mahasiswi mau menipu kita? Pasti kesalahan kita, kita memiliki pikiran mesum melulu pak! >.<
Bapak: "Bisa jadi! Mungkin dia tahu pikiran mesum kita!!"
Anak: "Bener pak! Besok kita tak boleh berpikiran mesum lagi!!"
Bapak: "Baiklah... Yosh!!

Di hari keempat, sang bapak dan anak tidak berbicara mesum sama sekali mengenai sang guru les. Namun yang terjadi tetap saja, sang mahasiswi tidak datang dengan sejuta alasan...

Bapak: "AAAH.... Kenapa sih tidak datang juga???" 
Anak: "Pikiran kita masih ada yang mesum pak,.."
Bapak: "iya.. tapi bagaimana caranya biar pikiran ini bebas dari kemesuman???"
Anak: "pikiran kita harus murni! Kosong!!
Bapak: "Kamu bener!" Kita harus memurnikan pikiran ini!"

Malam harinya sang mahasiswi tetap tidak datang juga meski mereka berusaha memurnikan pikiran....

Bapak: "Kita harus tetap sabar...."
Anak: "Iya pak, pikiran kita harus murni dan kosong..."

Dengan duduk bersila & mata tertutup menyerupai Buddha, sang anak dan bapak berusaha mengosongkan pikiran mereka... 

Bapak: "Kita tidak memerlukan guru les itu lagi. Kita harus murni..."
Anak: "hmmm...."

Ngiiiiiing..... cahaya terpancar dari tubuh mereka... yang semula duduk bersila, kini mereka melayang. Pikiran mereka murni menyerupai Buddha, hawa nafsu duniawi telah hilang. Mereka tidak memerlukan apa-apa lagi..