Perhatikan gambar dibawah ini. Ini disebut “ Candlestick Chart” karena bentuknya
yang seperti lilin. Grafik ini diambil dari Netdania (www.netdania.com), penyedia realtime
chart untuk forex. Selain Netdania ada banyak penyedia chart lainnya
yang dapat diakses dengan cuma-cuma tanpa harus membayar sepeser pun.
Masing-masing penyedia memiliki chart dan tampilannya yang berbeda satu
sama lain. Tidak menjadi masalah menurut BelajarForex karena jikalau
kita bisa menggunakan satu buah chart platform pun seharusnya platform
lain hanya membutuhkan sedikit penyesuaian.
Grafik ini dibuat pada abad ke 17 oleh orang-orang
Jepang yang awalnya digunakan untuk memantau pergerakan harga pada
produk-produk komoditi. Steven Nison dikenal sebagai orang pertama yang
mempopulerkan chart model ini. Sifatnya yang sangat representatif karena
terdiri dari High, Low, Open dan Closing Price membuat grafik ini
paling populer dipakai oleh para analis forex. Jika Anda terbiasa dengan
produk-produk sekuritas, grafik ini tidak pernah digunakan untuk
memantau harga. Kenapa? Sederhana, harga sekuritas hanya memerlukan
closing price saja tidak seperti pada forex trading.
Sebenarnya
ada lagi jenis grafik lainnya seperti bar chart, dot chart, line chart,
dan lainnya. Namun candlestick memang lebih banyak digunakan oleh para
trader karena tampilannya yang representatif alias mudah dibaca.
Gambar diatas adalah grafik untuk nilai tukar
GBP/USD. Jika Anda melihat garis biru putus-putus dibagian atas itu
adalah harga terakhir dari nilai GBP/USD yaitu sebesar 2,0052. Artinya
satu GBP harganya USD 2,0052 (ingat cara membaca quote yang pernah diterangkan pada
modul sebelumnya). Lihat juga tulisan kecil di bagian kiri atas yang
tertulis “1 hour”. Itu artinya satu candle (satu batang) mewakili
pergerakan harga untuk satu jam.
Interpretasi candlestick
didasarkan “pattern” yang ada. Candle yang berwarna hijau artinya harga
bergerak naik atau closing price lebih tinggi nilainya dibanding opening
price. Sebaliknya, candle berwarna merah artinya harga bergerak turun
atau clsoing price lebih rendah nilainya dibanding opening price. Lalu
apa garis vertikal diatas dan dibawah dari candle itu? Itu adalah
highest price dan lowest price selama periode yang diberikan. Dalam
contoh diatas adalah harga terendah dan tertinggi untuk setiap jamnya
karena periode yang digunakan adalah per-jam.
Jika memakai istilah Bullish
dan Bearish maka yang berwarna hijau
adalah Bullish pattern dan yang berwarna merah adalah Bearish pattern.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.
Jangan heran bila Anda menemui warna yang berbeda
untuk kedua harga diatas misalnya biru dengan merah. Tidak masalah,
bergantung masing-masing chart provider dalam memberikan warna.
Nah, sekarang perhatikan gambar
dibawah ini:
Ini adalah candlestick untuk GBP/USD pada tanggal
24 April 2007 dengan menggunakan periode grafik 1h (artinya 1
Candlestick mewakili pergerakan selama 1 jam). Sumbu “X” khususnya
bagian yang saya beri tanda kotak merah merupakan jam pergerakan yang
hendak kita bahas. Jam menunjukkan pukul 09.00 dan 10.00 WIB yang
artinya Candlestick diatasnya mewakili pergerakan dari pukul 09.00 dan
pukul 10.00. Begini cara membacanya: Pada jam 09.00 harga dibuka pada
1.9987 untuk kemudian ditutup pada pukul 10.00 pada 1.9970. Dari grafik
berwarna merah ini menunjukkan bahwa highest price adalah sama dengan
opening price yang ditandai tidak adanya garis vertikal pada bagian atas
liln. Untuk lowest price berada pada kisaran 1.9955.
Untuk pukul 10.00 hingga pukul
11.00 harga dibuka pada 1.9971 dan kemudian ditutup di 1.9974. Untuk
highest dan lowest price ada pada kisaran 1.9980 dan 1.9960. Demikian
seterusnya dan berlanjut ke candle lainnya.
Sekarang muncul pertanyaan, apakah opening price itu
harus sama nilainya dengan closing price pada candle sebelumnya? Tidak.
Tidak harus, dan kenyataannya sering terjadi bahwa opening price berbeda
dengan closing price pada hari sebelumnya. Ini seringkali terjadi bila
melewati hari libur (Sabtu dan Minggu) ada jika ada kejadian khusus.
Ketidak samaan ini biasa disebut “gap.” Gap biasa digunakan para analis
teknikal untuk memprediksi harga.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah:
Pembahasan mengenai gap akan dipisahkan dari
artikel ini karena memang sudah menyinggung analisa secara teknikal dan
cukup luas. Untuk sementara cukuplah bagi kita untuk dapat membaca
candlestick sebelum mengetahui analisa teknikal. Jangan lupa untuk
membaca artikel lainnya pada website ini untuk memperdalam kemampuan
analisa Anda.
Nah,
sekarang Anda sudah mengetahui kunci pembacaan grafik forex paling tidak
sudah bisa meraba arah pergerakan harga. Mungkin Anda berpikir:
“Gotcha! Akhirnya aku sudah bisa membuka real account! Woo hoo…”
Tunggu dulu. Bisa membacanya
belum tentu bisa mendapatkan keuntungan. Lanjutkan sekolah forex Anda
sampai selesai sebelum Anda memutuskan membuka real account. Sampai
bertemu di kelas berikutnya.
Kita akan mulai mempelajari analisa teknikal! Horeee.
Prepare your brain men!
0 komentar:
Posting Komentar