Dan dari hasil survei dan pendapat para trader, bahwa: “pergerakan harga di pasar uang tersebut terbentuk dari kekeliruan dari para trader dalam menterjemahkan arah pergerakan harga” dikutip dari : http://edukasi.kompasiana.com || sudah saatnya "dancing with the market" http://forekita.blogpsot.com|| The One Stop Service for MQL 4, by :http://mqlcoder.weebly.com||ikut iklanin blog kamu? klik daftar

Menentukan Sinyal Buy/Sell dengan Indikator MACD


Moving Average Convergence Divergence (MACD)
MACD adalah bagian dari oscillator yang digunakan secara luas oleh kalangan trader dan investor. Dikembangkan oleh Gerald Appel, berdasarkan prinsip double cross MA.
MACD terdiri dari dua garis;

  1. MACD Line, dihitung berdasarkan perbedaan dua garis Exponentially Smoothed Moving Average. Garis ini dalam grafik akan terlihat bergerak lebih cepat dibanding signal, sehingga terkadang disebut faster line.
  2. MACD Signal, adalah periode tertentu (default 9) SMA dari MACD Line. Garis ini terkadang disebut sebagai slower line.

Penggunaan MACD

  •  Sinyal entry market pada dasarnya muncul begitu MACD Line dan Signal berpotongan.
  • Perpotongan MACD Line ke atas MACD Signal, akan menghasilkan sinyal Buy. Dan perpotongan MACD Line ke bawah MACD Signal akan memunculkan sinyal Sell.
  • MACD memiliki garis 0 (nol) sebagai area netral. Persepsi over bought atau over sold akan muncul pada saat kedua garis MACD bergerak terlalu jauh dari area 0. Dan setiap perpotongan keatas atau kebawah area 0 juga memunculkan sinyal entry.
  • Bearish Divergence terjadi pada saat MACD yang telah jauh berada di atas area 0 tidak  membentuk puncak terbaru (lower high), sementara harga masih membentuk puncak baru (higher high).
  • Bullish Divergence muncul jika MACD telah berada jauh di bawah 0, dan tidak membentuk titik terendah baru (higher low), sementara harga masih memebentuk lower low.


1 komentar:

FluentFringe7 on 8 Maret 2020 pukul 03.17 mengatakan...

Banyak trader menyepelekan aspek psikologi dalam trading. Padahal emosi yang tidak terjaga bisa menghancurkan kinerja trading. Emosi keserakahan dan ketakutan sangat mempengaruhi kinerja trading. Banyak kasus trading yang semula mulus, akhirnya berakhir berantakan karena faktor emosi.

Posting Komentar

Iklan Kotak

 

Belajar Forex. Copyright 2012 by Organisasi Bantuan Kemasyarakatan Converted Bank Negara Indonesia