Saturday, May 03, 2025

Dan dari hasil survei dan pendapat para trader, bahwa: “pergerakan harga di pasar uang tersebut terbentuk dari kekeliruan dari para trader dalam menterjemahkan arah pergerakan harga” dikutip dari : http://edukasi.kompasiana.com || sudah saatnya "dancing with the market" http://forekita.blogpsot.com|| The One Stop Service for MQL 4, by :http://mqlcoder.weebly.com||ikut iklanin blog kamu? klik daftar

Hedging sebagai Pengganti Stop Loss



Di artikel sebelumnya, kita sudah membahas mengenai pentingnya Stop Loss dan pertimbangan-pertimbangan untuk menentukan berapa point sebaiknya Stop Loss ditentukan. Namun demikian, banyak juga trader yang masih juga kurang nyaman dengan Stop Loss yang bersifat “kaku”. Kebanyakan masih menganggap Stop Loss konvensional  seperti ini masih terlalu kaku untuk mengantisipasi gejolak yang terjadi di market.

Nah, bagi temen-temen trader yang masih menganggap Stop Loss konvensional ini terlalu kaku, saya sarankan untuk mencoba alternatif lain untuk membatasi kerugian, yaitu menggunakan hedging. Hedging di sini maksudnya kita membuka posisi Buy dan Sell secara bersamaan atau tanpa meng-close salah satu posisi. 

Menggunakan hedging sebagai Stop Loss bisa dilakukan dengan dua cara:

Cara pertama:  dengan instant execution

Maksudnya kita  membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sedang terfloating minus di mata uang yang sama dan tanpa meng-close dahulu posisi yang minus tadi.  Cara ini digunakan untuk mengunci posisi yang sedang floating minus.

Contoh:
Kita open order Buy EUR/USD di posisi 1.3000 dan kemudian ternyata kita menderita loss hingga 50 point (turun ke 1.2950) kemudian di posisi 1.2950 tersebut kita  kunci (hedging) dengan cara open order Sell baru di 1.2950 pada EUR/USD lagi. Sehingga dengan cara ini maka loss kita akan tetap floating -50 point terus, sampai nanti salah satu atau kedua posisi hedging tersebut kita close. Jadi meskipun harganya turun terus ke arah 1.2500pun posisi loss kita tetap -50 point.

Cara kedua:  dengan pending order

Maksudnya, kita memasang pending order pada harga tertentu sebagai pelindung dari sebuah posisi yang kita ambil, sehingga kalaupun harga bergerak diluar prediksi kita pada saat kita tidak sedang memantau chart, pending order akan otomatis aktif untuk melindungi kerugian atas posisi yang telah kita ambil tadi.

Contoh:
Kita open order Buy EUR/USD di posisi 1.3000 kemudian kita memasang pending order (Sell Stop) di posisi 1.2950 pada EUR/USD juga. Dengan cara ini apabila harga ternyata bergerak turun, maka pending order akan otomatis aktif dan membatasi kerugian atas posisi pertama tadi. 

Masalahnya, bagaimana cara kita menentukan di posisi berapa kita memasang pending order?
Kalau saran saya sih, karena hedging ini kita maksudkan sebagai pengganti Stop Loss, maka pertimbangan untuk menentukan di posisi berapa kita memasang pending order ya kurang lebihnya sama dengan pertimbangan kita dalam menentukan Stop Loss konvensional . Silahkan simak di artikel terdahulu tentang Stop Loss Smiley

Cara hedging sebagai pengganti Stop Loss ini memang mempunyai kelemahan dari sisi psikologis, terutama untuk trader yang belum begitu berpengalaman. Biasanya kita akan ragu-ragu untuk menutup salah satu posisi yang positif, karena khawatir begitu posisi hedging kita close, ternyata trend terus berlanjut sehingga posisi yang masih terbuka semakin bertambah minusnya tanpa ada pelindung lagi. Sedangkan apabila kita meng-hold posisi yang positif, khawatir kalu-kalau trend tiba-tiba berbalik sehingga malahan kita jadi punya koleksi floating negatif deh… Grin

Ada saran dari salah seorang temen trader yang  biasa menggunakan cara hedging sebagai pengganti Stop Loss mengenai kapan kita menutup posisi hedging tersebut : sebaiknya posisi hedging tidak usah dipasang TP. Konsekuensinya, kita harus telaten scalping untuk posisi tersebut. Maksudnya, kita pantau terus pergerakan harga, begitu kita rasa trend mulai berbalik arah, segera close posisi yang positif. Kalaupun ternyata trend masih berlanjut, buka posisi lagi… demikian seterusnya…  Memang kita akan rugi spread, tapi masih mendinglah kita bisa mengambil manfaat dari pergerakan harga, daripada cuma harap-harap cemas melihat loss dari posisi yang “terlanjur” kita ambil Grin

Cara hedging sebagai pengganti Stop Loss ini memang tidak disarankan untuk trader pemula, namun demikian bisa menjadi alternatif bagi trader yang tidak menginginkan Stop Loss yang sifatnya kaku Smiley Alternatif manapun yang akan kita pilih, sebaiknya disesuaikan dengan “situasi dan kondisi” kita. Artinya, kita harus merasa nyaman dengan apapun keputusan yang kita ambil pada saat trading Wink

Saran utama saya sih… Enjoy your trade… Nikmati setiap proses dalam ber-trading… WinkGrin  Sudah menghabiskan waktu, tenaga, biaya, masih plus jantungan pula… hehehe… Jangan sampai trading hanya menghasilkan “penyakit” 

1 komentar:

FluentFringre7 on 7 Maret 2020 pukul 20.26 mengatakan...

Trader sebaiknya memiliki rencana atau sistem trading, sehingga tahu kapan masuk dan keluar pasar. Akibatnya trader tersebut tidak bingung, dan tidak mudah diombang-ambingkan pasar. Ia memiliki keyakinan pada diri sendiri. Sistem trading yang dimiliki harus komplet, mulai dari teknik analisis, manajemen uang dan risiko bersama Tickmill.

Posting Komentar

Iklan Kotak

http://instaforex.com/index.php?x=BILZ
insta
 

Belajar Forex. Copyright 2012 by Organisasi Bantuan Kemasyarakatan Converted Bank Negara Indonesia