Dan dari hasil survei dan pendapat para trader, bahwa: “pergerakan harga di pasar uang tersebut terbentuk dari kekeliruan dari para trader dalam menterjemahkan arah pergerakan harga” dikutip dari : http://edukasi.kompasiana.com || sudah saatnya "dancing with the market" http://forekita.blogpsot.com|| The One Stop Service for MQL 4, by :http://mqlcoder.weebly.com||ikut iklanin blog kamu? klik daftar

Pentingnya Cut Loss dan Manajemen Modal



Anda kalau sudah beberapa bulan di pasar modal pasti pernah paling tidak coba-coba membeli saham-saham “gorengan” yang naiknya cepat, turunnya juga cepat. Pernahkah mengalami beli di puncak harga? Contoh: DOID 1800? ENRG? Pernah? Kenapa Anda tidak cut-loss? Mungkin karena Anda tidak mengetahui seni cut-loss di dalam pikiran Anda, atau Anda tidak mengelola modal Anda dengan baik? Atau kasus lainnya… Anda kecepatan taking profit dan saham tersebut naik terus dan “diluar jangkauan Anda”.
Cut losses short, let profits run.
Dalam trading saham, apalagi trend trading, Anda mengikuti sebuah kecenderungan. Sebuah saham yang sedang naik, cenderung untuk terus naik, dan saham yang turun, cenderung terus turun. Dari sini sudah terlihat bahwa sekali Anda salah, maka Anda akan cenderung terus rugi jika tidak cut loss, dan sebaliknya.
Dalam praktek, Anda perlu mengikuti kereta saham yang naik, dan keluar dari saham turun dengan cepat. Setelah naik kereta saham naik tersebut, Anda tinggal berpegangan erat dan average pada titik-titik tertentu, tapi tidak merealisasikan keuntungan. Tapi bagaimana kalau market ternyata melawan Anda? Anda perlu cut loss dengan cepat, karena cut loss pertama adalah yang palingbaik. Semakin jauh Anda merugi, semakin tidak ingin Anda cut loss. Ini psikologi manusia (investor), dan monyet. Sama saja!
Istilahnya, Anda malas untuk cut loss. “reluctant to realize their losses”
Pesan moralnya: Jangan malas donk. Ini uang Anda yang sedang berjatuhan nilainya…
Mari kita asumsikan bahwa alami untuk malas cutloss karena menyakitkan. Tapi berbeda dengan slogan Body Shop, yang alami sangat tidak baik di dunia trading saham. Trader yang baik telah berhasil menggunakan otaknya untuk melakukan yang tidak alami. Kenapa kami bilang begitu? Karena dia tahu bahwa dengan cut losses short (walaupun sakit), dan let profits run (walaupun gatal), secara finansial dia akan lebih baik. Lama-lama dia akan kebal. Kalau menang dia tidak sombong dan buat pengumuman, kalau kalah pun dia tidak pasang wajah seram. Ini adalah kedewasaan pikiran seseorang dalam trading, yang cuma bisa didapatkan dari jam terbang.
Sebagai ilustrasi, anak kecil kalau disuruh gosok gigi sebelum tidur juga tidak mau, karena gosok gigi sebelum tidur itu tidak natural. Tapi karena dididik terus oleh orang tuanya, lama-lama dia mengerti dan melakukan hal yang tidak natural tersebut karena keuntungannya (tidak sakit gigi) jauh melebihi kerugiannya (lima menit sebelum tidur bergumul dengan odol). Lama-lama gosok gigi sebelum tidur menjadi second nature
M. Scott Peck dalam sebuah buku self-help berjudul “The Road Less Travelled” pernah berujar, satu-satunya cara untuk mengatasi penderitaan adalah dengan disiplin. Salah satu alat disiplin adalah menunda pemuasan (delaying gratification). Kami tulis ulang, satu-satunya cara untuk mengatasi rugi di bursa saham adalah dengan disiplin. Let profits run adalah bentuk delaying gratification di bursa saham. Jika cuma mengikuti ego, maka hasilnya adalah rugi banyak dan untung sedikit sebagai hasil dari cut profits short dan let losses run (cara alami, monyet juga bisa), bukannya rugi sedikit dan untung banyak dari cut losses short and let profits run! (yang benar yang kedua ya…)
Cutloss memang sakit, dan kita sering gatal untuk profit taking (untuk pamer dan traktir teman, istri, dan sahabat). Dan cutloss artinya mengakui “Saya salah!” Kadang ini yang sulit, terutama bagi pria. Tapi Anda harus sadar, Anda harus cepat-cepat cutloss, dan menunda merealisasikan keuntungan, karena cuma dengan begitu portofolio Anda akan terus naik dan tumbuh. Biarkan hal tersebut menjadi second nature Anda. Hanya dengan begini, Anda akan jadi trader yang jadi pemenang, dan bukan trader kebanyakan (85%) yang terus merugi.
Let Profits  Run
Anda diharapkan untuk dapat mengesampingkan ego dalam trading dan tidak terlalu berlebihan menganalisa suatu saham dalam portfolio Anda. Kemarin kami sudah bahas tentang cut losses short.  Sekarang giliran let profits run.
Dulu, kami sering hanya mendapatkan keuntungan yang kecil padahal potensi keuntungannya masih besar.  Kenapa begitu?  Satu kesalahan kami adalah terlalu cepat menaikkan stop loss ke level yang terasa aman, atau breakeven.  Yang kedua adalah keinginan untuk membuktikan kepada diri sendiri bahwa kami benar.  Keduanya ada hubungannya dengan kesabaran, dan mengendalikan ego.
Sebelum Anda baca tulisan ini, pertama-tama, Anda harus mempunyai modal yang cukup untuk trading.  Dengan modal kecil, jangan terlalu mengharapkan hasil yang spektakuler apalagi sampai bisa menghidupi Anda dan keluarga.  Kesalahan paling klasik di Indonesia adalah trader modal kecil mengambil posisi yang benar-benar beresiko, dengan sebagian besar atau semua modalnya, dan berharap jackpot, ternyata malah dirampok.  ”Uang sekolah mahal”, katanya.  Setelah  itu, baru dia sadar.  Semua ilmu Pojok Saham tidak akan cocok untuk Anda jika Anda masih menganggap Bursa Efek Indonesia seperti kasino.
OK kita kesampingkan dulu skenario di atas.  Ini buat yang mau trading benar-benar dengan modal cukup, mau “kerja”, dan disiplin.  Kalau Anda (mau) masuk ke sini, mari kita bahas kesabaran…
Menaikkan stop loss ke level yang terasa aman, atau breakeven secara psikologis bisa terasa sangat menyejukkan.  Kenapa?  Karena setelah itu berarti Anda “bermain dengan uang pasar”.  Anda tidak perlu takut lagi kehilangan uang atau loss.  Tapi, pada prakteknya gerakan ini jika dilakukan terlalu cepat malah akan mengurangi potensi Anda untuk mendapatkan keuntungan. Sebagai trader kita perlu ingat satu hal:  berbicara trading adalah berbicara tentang probabilitas atau kemungkinan.  Apakah adaprobabilitas tinggi untuk meraih untung?  Terkadang.  Ilmu yang membuat Anda punya keunggulan dalam bursa saham?  Ada.  Kalau kepastian?  Tidak.
Tidak ada trader (manusia) yang sempurna.  Semua entry dan exit adalah tentang kemungkinan-kemungkinan.
Banyak posisi paling menguntungkan dimulai dengan gerakan yang tampaknya ke arah yang salah (“swing trap”).  Tapi selama analisa kita sudah ada dan stop loss awal belum tersentuh, tidak seharusnya kita melakukan cut loss terlalu cepat, apalagi taking profit cuma sedikit. Secara psikologis, kalau sudah untung, walaupun sedikit, tentu kita (trader/manusia) tidak mau rugi.  Ini sangat sulit dilakukan jika posisi Anda cuma satu atau dua saham saja, dan merupakan bagian sangat besar dalam portofolio Anda.  Ya, kami pernah mengalaminya.  Ketika kami memiliki posisi terlalu sedikit, dan terlalu besar, kami cenderung untuk terlalu banyak menganalisa saham kami dan membiarkan ketakutan menguasai pikiran kami.
Solusi untuk ini ada tiga:
  1. Milikilah modal yang cukup, dan tidak terkait dengan kehidupan Anda sehari-hari, atau istilahnya “uang lebih”.
  2. Jangan terlalu mementingkan sebuah posisi.  Ingatlah bahwa sebuah posisi adalah bagian dari portfolio.  Pastikan ada enam sampai sepuluh saham di portfolio Anda, sehingga jatuhnya satu saham tidak akan berpengaruh banyak dalam portfolio Anda.  Jangan terlalu banyak juga, karena hanya akan membuat Anda meniru indeks.  Dan jangan sampai portofolio Anda berisi ratusan saham gorengan yang tidur!
  3. Buatlah sebuah sistem trading yang baik dan biarkan sistem tersebut memandu kita dalam membuat entry dan exit.  Dari situ buatlah rencana trading, dan patuhi! Hal ini adalah cara termudah untuk mendiamkan ego Anda, dan melatih kesabaran Anda dalam masuk dan keluar posisi karena Anda cuma “mematuhi” rencana trading Anda.  Anda tidak perlu lagi “benar”, tapi Anda akan selalu melakukan perbaikan dalam sistem trading Anda, dan Anda belajar di sana!
Pemula selalu berpikir dengan “bermain” di bursa saham bisa mendapat uang yang banyak tanpa kerja, dan mencari “jurus pamungkas” yang akan membuat Anda menjadi kaya.  Logikanya, jika sang pemilik “jurus pamungkas” bisa menjadi kaya dengan jurus pamungkas tersebut dari sahamnya, maukah dia membaginya dengan Anda?  Trading saham adalah tentang keberuntungan dan keahlian, tapi dalam jangka panjang keberuntungan (atau kesialan) Anda tidak akan berpengaruh banyak.
Terakhir, dan selalu kami ulang biar Anda tidak lupa, patuhi aturan emas trading:  Cut losses short, and let profits run. (potong rugi secepatnya, dan biarkan keuntungan terus bertambah).  Tulisan ini tentang yang “let profits run“.  Jangan pernah lupa akan hal ini dalam “medan perang”.
Manajemen Modal
Survei membuktikan bahwa banyak pemain saham yang rugi! Anda sudah siap menghadapi “cobaan” di bursa saham, Anda tahu analisa teknikal, dan Anda sering benar, tapi kenapa Anda masih rugi? Mungkin Anda belum mengetahui dua aturan manajemen modal ini.
Bagi Anda pemain saham baru, memiliki banyak saham sekaligus sungguh memusingkan. Anda bingung mana yang mau dijual, mana yang mau dibeli, dan berapa lot… Pusing juga karena harga saham yang naik dan turun dengan cepat.
Bagaimanapun, manajemen modal ini perlu dilakukan secara otomatis, dan harus Anda patuhi kalau Anda ingin terus berada di pasar modal untuk waktu yang lama.
Anda harus mengetahui dua aturan sakral ini.
Aturan 2 %
Aturan 2% bunyinya begini: Anda tidak boleh mengambil resiko dalam satu posisi melebihi 2% dari modal Anda.
Ilustrasinya begini. Contohnya Anda sedang memperhatikan saham BUMI karena mendapat bocoran dari teman, bahwa teman dari temannya (friend of friend of friend), yang katanya bandar akan segera mengangkat saham tersebut.
Anda tertarik, dan Anda baca dari situs ini atau situs lainnya katanya BUMI sudah golden cross. Singkatnya, Anda mau beli saham BUMI.
Kita misalkan saja modal Anda Rp.50jt. Pertama-tama Anda harus hitung 2% dari Rp.50jt, yaitu Rp.1jt. Uang sejumlah satu juta rupiah itu saja yang bisa Anda resikokan dalam saham BUMI tersebut, dan ini berlaku untuk posisi apapun.
OK, kita kembali ke kasus saham BUMI. Anda melihat di pasar saham BUMI sedang diperdagangkan di angka 2300. Berapa lot Anda harus beli ya? Dari grafik yang Anda pelajari, Anda melihat MA20 saham BUMI ada di 2000, dan Anda memutuskan jika BUMI sampai menyentuh angka 2000, maka Anda harus cut loss (trader harus cut loss).
Jadi, ada selisih 300 antara harga pembelian Anda dengan harga cut loss Anda jika Anda terbukti salah. Jadi berapa maksimum Anda boleh membeli saham BUMI? Bagi satu juta Anda tadi dengan 300, maka Anda mendapatkan angka 3.333 lembar saham. Satu lot adalah 500 lembar saham, jadi Anda maksimum cuma boleh beli 6 lot. Maksimum!
Andaikan BUMI benar turun sampai 2000, Anda harus segera cut loss sesuai dengan rencana Anda sebelumnya.
Begitu juga dengan saham lainnya. Kita lanjutkan proses pemikirannya. Kemudian Anda melirik saham ADRO, karena katanya fundamentalnya lebih bagus dari BUMI dan uang Anda baru terpakai sedikit jadi bisa beli lagi.
ADRO sedang ditawarkan di harga 2100. Anda melihat support berada di 2000. Berapa Anda boleh beli ADRO? Coba Anda hitung dulu… Kami tunggu.
Satu juta dibagi selisih, yaitu 100, didapat 10.000. Jadi Anda boleh membeli 20 lot ADRO. Maksimal! Anda putuskan mau beli 10 lot saja, boleh saja. Tapi kalau 25 lot, tidak boleh!
Dan begitu seterusnya sampai Anda terbentur aturan yang kedua di bawah ini.
Aturan 6 %
Aturan 6% bunyinya begini: Anda tidak boleh mengambil seluruh total resiko pada posisi lebih dari 6% dari modal Anda.
Artinya apa? Jika modal Anda Rp.50jt seperti contoh kita di atas, maka seluruh resiko posisi Anda jika dijumlahkan tidak boleh lebih dari 6% x Rp.50jt yaitu Rp3jt.
Mari kita ilustrasikan. Misalkan posisi Anda begini: Modal Rp.50jt. Anda memegang saham BUMI 6 lot di harga 2300 dengan support 2000, ADRO 20 lot@2100 dengan support 2000, dan TLKM 2 lot @8900 dengan support 8000. Anda baru menghabiskan modal Anda sebesar Rp.36.800.000, bolehkah Anda menambah saham lagi?
Kita hitung resiko dulu:
  • BUMI: 6 x 500 x Rp.300 = Rp.900.000.
  • ADRO: 20 x 500 x Rp.100 = Rp.1.000.000.
  • TLKM: 2 x 500 x Rp.900 = Rp.900.000.
Total Resiko: Rp.2.800.000.
Anda cuma boleh menambah resiko sebesar Rp.200.000 lagi. Misalkan nantinya Anda mau membeli ENRG di harga 160 dengan support 150, maka Anda cuma boleh beli maksimal: Rp.200.000/10 = 20.000 lembar atau 40 lot, walaupun modal Anda masih sisa.
Kapan Anda boleh menambah posisi? Jika saham Anda sudah bergerak meninggalkan resikonya dan Anda memasang trailing stop, menaikkan batas cutloss Anda ke harga pembeliannya.
Sebagai contoh, setelah tiga hari, ADRO mencapai harga Rp.2400, sedangkan yang lain tidak bergerak (misalnya!) dan Anda memutuskan menaikkan trailing stop ke harga pembelian yaitu Rp.2100, dimana Anda bilang kepada diri Anda tidak akan membiarkan ADRO jatuh di bawah 2100 di situ Anda akan jual!
Maka Anda mendapat lagi kesempatan untuk menambah resiko sebesar Rp.1.000.000,-. Pokoknya selama total resiko tidak lebih besar dari tiga juta, Anda boleh tambah posisi!
Tapi, pada suatu ketika, pasar benar-benar melawan Anda dan Anda harus cut loss di semua posisi hingga Anda rugi tiga juta rupiah, apa yang harus Anda lakukan? Anda harus tutup semua posisi terbuka Anda dan Anda tidak boleh bertransaksi sampai bulan berikutnya sambil mereview sistem Anda.
Anda diperbolehkan trading bohong-bohongan. Hal ini menghindarkan Anda dari market crash dan kesalahan sistem yang akut. Anda harus terus menerus belajar dan beradaptasi di pasar modal karena pasar selalu berubah. Anda butuh waktu. Dengan aturan 6% ini, setidaknya Anda butuh lebih dari satu setengah tahun untuk bangkrut jika Anda rugi terus menerus… Bandingkan dengan orang lain yang mungkin cuma butuh satu bulan untuk bangkrut dengan terus menerus average down.

Mengenai Margin Trading

Sebagai penutup, bagi pemain baru, jangan pernah tergoda untuk mengambil margin, karena margin akan mengekspos lebih banyak modal Anda kepada resiko. Anda boleh saja mengambil margin jika semua posisi Anda sudah bebas resiko, artinya Anda bermain dengan uang market. Tapi jangan perlakukan margin untuk mendapatkan uang dengan cepat. Hasilnya, nanti uang Anda yang habisnya cepat! Patuhi aturan 2% dan 6%! Ini akan menyelamatkan hidup finansial Anda. Sudahkah Anda manajemen portfolio Anda dengan baik?

9 komentar:

Unknown on 21 September 2016 pukul 20.32 mengatakan...

dalam menetukan order dan mengelola dana yang akan ditradingkan maka perlu sekali memperhitungkan MM secara benar supaya trader bisa bertahan dan mampu menghasilkan profit yang bisa diandalkan ,dengan menggunakan target sekkitar 20-30 pips di octafx maka dirasa sudah mencukupi kebutuhan target trading

Unknown on 10 November 2016 pukul 00.33 mengatakan...

dengan kita mempelajri cutloss dengan baik maka kita bisa melakukan trading tanpa ada ketakutan, karena dengan kita paham bagaimana cara bermain forex dengan benar, kita bisa mudah untuk mengambil peluang kita dalam menuai keuntungan, untuk bisa mencoba trading kita bisa melakukannya di akun real centroFx

Unknown on 26 Januari 2017 pukul 06.10 mengatakan...

Seorang trader yang mensikapi open posisinya sebagai bisnis akan melakukan pengambilan keuntungan secepatnya sesuai dengan trading sistem yang ia pilih, karena dengan begitu telah terjadi pengembangan modal yang ia investasikan di CentroFX.

parson on 31 Maret 2017 pukul 06.17 mengatakan...

selama ada kesempatan pasti bisa di manfaatin , dan itu memang menjadi celah kita buat profitable dan itu sangat baik buat analisa market lebih optimal bersama tradeBerry

Firma on 10 Juli 2017 pukul 21.12 mengatakan...

kesempatan untuk jalankan trading dalam meraih keuntungan bukan hal mudah di jalankan, dan banyak orang stress di bidang forex trading karena dengan tidak maksimalnya skill kemampuan trading dimiliki, karena lihatnya keuntungan yang besar. Trader baiknya coba untuk trading bersama broker gainscopefx untuk lebih memahami belajar dalam akun demo sebelum kita jalankan trading trading dengan memilih layanan trading pada Forex, Emas (Gold), Perak (Silver), Minyak (Oil), dan sejenisnya

Unknown on 21 Juli 2017 pukul 08.47 mengatakan...

itulah pentingnya akan kemampuan dalam analisa market,jadi saya selain berdaganga dengan akun FXB juga memanfaatkan demo akunnya untuk belajar dan berlatih untuk bisa analisa market dengan tepat,jadi saat kita punya keputusan untuk transaksi selalu tepat

kazev on 27 Juli 2017 pukul 23.38 mengatakan...

kadang dalam trading kita suka memanfaatkan cut loss jika komdidi sedang fluktuatif dan tidak memungkinkan , jika sudah begitu maka pilihan trading di octafx ialah berhenti dulu sejekan atau memilih melakukan switching, namun dengan analisa dan keyakinan dalam prediksi

Tweezer on 2 Agustus 2017 pukul 22.02 mengatakan...

karena dalam menjalankan bisnis forex ini perlu yang namanya pengetahuan dan pemahaman tentang trading, jadi sebaiknya trader banyak belajar dan berlatih serta bergabung di broker FXB Trading, karena strategi yang berkaitan dengan perdagangan Kontrak untuk Perbedaan. FXB Trading memastikan semua trader menerima instruksi dan dokumen pendidikan yang diperlukan beserta alat analisis dan spekulatif untuk membimbing mereka melalui proses pemesanan dan perdagangan.

bane on 30 September 2017 pukul 20.26 mengatakan...

mungkin kita boleh belajar inti dari system trading untuk menambah wawasan, tapi kalau hanya ikut copy trade, mungkin tidak memberi pelajaran secara pribadi karena hanya tahu hasil akhirnya jika menggunakan layanan tersebut , dan degan melatih skill di akun demo FXB trading terlebih dulu akan lebih tau resiko dan keuntungan yang di hasilkan

Posting Komentar

Iklan Kotak

 

Belajar Forex. Copyright 2012 by Organisasi Bantuan Kemasyarakatan Converted Bank Negara Indonesia