Kalau sebelumnya kita sudah mempelajari kaitan harga minyak mentah
dengan US Dollar, Dollar Kanada dan Norwegian Krona, kali ini kita
kembali akan mempelajari kaitan forex dengan pasar komoditi khususnya
harga emas. Kalau minyak paling berkaitan dengan US Dollar, bagaimana
dengan emas? Dengan mata uang apa komoditi ini berkaitan? Mari kita
telusuri bersama!
Sebelum lahirnya uang, emas sudah
sejak lama dijadikan sebagai barang pembanding dan nilai tukar untuk
berbagai
keperluan manusia. Sifatnya yang tahan karat, tidak mudah terurai, dan
tentunya
indah menjadikan bahan tambang yang satu ini dikenal sebagai barang
tambang
istimewa. Bersama dengan perak dan platina, emas dikenal sebagai
golongan logam
mulia. Bahkan meskipun bersama dengan perak dan platina, emas tetap yang
diutamakan.
Dalam perkembangan ekonomi
modern, pada mulanya banyak bank sentral negara-negara menjamin
nilai tukar
mata uangnya dengan emas. Maksudnya begini: seperti kita ketahui bersama
bahwa
uang modern tidak lagi dibuat dari emas (boro-boro, lha uang 500 perak
masak
dibuat dari emas?) melainkan dari kertas. Dengan demikian sebenarnya
nilai
intrinsiknya (nilai yang sesungguhnya) bisa dikatakan sangat murah atau
hampir
tidak ada. Bayangkan bagi beberapa puluh tahun silam, dimana saat
negara-negara
berkembang baru saja merdeka dan bank sentral didirikan. Mengeluarkan
uang
kertas sebagai nilai tukar dapat membuka keraguan masyarakat apakah
benar uang
tersebut sama berharganya dengan barang yang lain yang memang memiliki
nilai
intrinsik yang tinggi. Nah sebagai cara menjaminnya, pemerintah pada
masa itu
umumnya berani mengklaim bahwa uang kertas yang dikeluarkan mereka
dijamin oleh
cadangan emas yang dimiliki negara. Artinya bila masyarakat merasa tidak
yakin
dengan uang yang dikeluarkan bank sentral, mereka dapat saja
menukarkannya
kembali dengan emas. Tentu saja sisi kepraktisannya berkurang
dibandingkan
dengan perdagangan lewat uang kertas, namun dengan cara inilah
masyarakat dunia
mula-mula mempercayai uang kertas tiap-tiap negara sebagai nilai tukar
yang
sah.
Berjalan dengan waktu dan
terbentuknya peradaban modern, bank sentral berangsur-angsur tidak lagi
menjamin uang kertas yang mereka keluarkan dengan emas dan menjadikan
emas
justru sebagai salah satu komoditas perdagangan seperti layaknya
barang-barang
lain diluar sana. Ini dikarenakan kepercayaan publik telah jauh lebih
baik
terhadap pemerintahnya. Sekedar informasi, Bank Indonesia juga pernah
kok
menjamin Rp yang mereka keluarkan dengan emas pada awal-awal kemerdekaan
Indonesia.
Well, itu sejarah emas. Tapi
apakah dengan demikian emas sudah tidak lagi berharga didunia modern?
Tentu
saja tidak. Meski tidak digunakan sebagai alat pembayaran yang sah lagi,
emas
tetaplah emas. Nilainya diakui di dunia seperti layaknya kejujuran yang
diakui
kemana pun kita pergi di dunia ini. Kegunaan utamanya adalah sebagai
perhiasan.
Beberapa komponen elektronik juga mengharuskan penggunaan sedikit emas
dikarenakan sifat konduktansi dan daya bentuknya yang jauh lebih baik
dibandingkan
dengan tembaga (ya kalau tidak ngerti konduktansi tidak apa-apa, kita
tidak
akan menggunakannya dalam trading forex atau emas).
Pada zaman dimana komoditas
pertambangan diperdagangkan di bursa seperti saat ini, emas juga
dijadikan
salah satu komoditas utama yang diperdagangkan bersama dengan komoditas
lainnya
seperti minyak bumi, kapas, gandum, susu dan banyak lainnya. Di
Indonesia
memang belum ada bursa komoditi seperti ini namun masyarakat luar negeri
sudah
sangat terbiasa dengan perdangangan berjangka komoditi.
Emas selain diperdagangkan juga
ada kalanya menjadi cadangan devisa atau cadangan dan bagi beberapa
pemerintahan atau institusi besar. Pada saat nilai tukar Dollar Amerika
turun,
biasanya emas dan minyak menjadi salah satu sasaran produk yang diburu
untuk
menggantikan Dollar yang merosot.
Dengan demikian, bisa dibilang
emas menjadi cukup seksi saat ini. Tapi apa sisi praktisnya? Begini,
salah satu
negara penghasil emas terbesar di dunia saat ini adalah Australia.
Negara
Kangguru ini memang dikenal sebagai negara eksportir barang-barang
tambang.
Lebih dari 50% produk yang mereka ekspor adalah komoditas termasuk logam
mulia.
Perhatikan statistik dibawah ini:
Kita dapat melihat bersama bahwa
barang tambang dan bahan bakar merupakan ekspor utama Australia. Lantas
berapa
besar ekspor emas Australia? Tidak besar-besar amat kok, untuk tahun
2007 besar
ekspor emas non moneter Australia "hanya" sebesar 11.4 Milyar Dollar
Australia.
Tidak besar bukan? Hehehe.
Bagi banyak trader khususnya
mereka yang bertrading jangka panjang, bertrading Dollar Australia sama
artinya
dengan bertrading emas. Pergerakannya yang mirip menjadikan harga emas
dan
nilai tukar negara ini saling mempengaruhi. Mari kita lihat contoh
riilnya
berikut ini:
Dapat kita lihat bersama bahwa
harga AUDUSD sangat mrip dengan harga emas yang juga dibandingkan
terhadap
Dollar Amerika (XAUUSD). Terlihat ketika emas mengalami kenaikan, dalam
beberapa bulan hingga tahun ke depan akan berdampak terhadap nilai tukar
AUD
terhadap USD. Secara logika hal ini memang memungkinkan dikarenakan
ekspor
tidak berdampak saat itu juga terhadap nilai tukar mata uang. Namun
secara
perlahan pasti akan mempengaruhinya.
Sekarang lihat kembali gambar di
atas khususnya sejak tahun 2002 terakhir. Kita ingat bahwa tahun 2000 ke
depan
adalah masa dimana penggunaan internet menyebar dan juga mempengaruhi
cara
investor bertrading forex. Internet telah membuat segalanya berlangsung
cepat
dan sangat real time. Ini juga berpengaruh langsung terhadap harga emas
dan
kaitannya terhadap nilai tukar AUDUSD. Itu sebabnya bila kita perhatikan
bersama tahun 2002 hingga tahun 2006 dari gambar di atas, XAUUSD dan
AUDUSD
sangat mirip pergerakannya, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana
emas
bergerak lebih awal dibandingkan AUDUSD.
Semakin hari pergerakan kedua
jenis produk bursa ini semakin identik. Menjelang akhir tahun 2008,
kesamaannya
terlihat sangat mirip. Perhatikan grafik AUDUSD dan XAUUSD terakhir
berikut
ini:
Kesamaan ini memang bukan hanya
disebabkan salah satu ekspor terbesar Aussie adalah emas tapi kini
menjadi
semacam kemakluman umum dikalangan trader dunia bahwa ketika harga emas
naik
maka "seharusnya" nilai tukar AUD juga naik terhadap Dollar Amerika. Dan
sebaliknya bila emas turun terhadap Dollar maka AUD juga "harus" turun
terhadap
Dollar. Ini menjadi sebuah pola pemikiran psikologis yang banyak tertera
di
kepala trader sejak tahun 2000an sehingga menyebabkan menjadi semacam
"self
prophecy" bagi trader. Mereka percaya ketika XAUUSD naik maka AUDUSD
naik
sehingga aksi buy juga dilakukan bersamaan terhadap AUDUSD dan
menyebabkan AUD
benar-benar terkerek naik terhadap Dollar. Nah sampai disini kami harap
Anda
mengerti.
Ok mari kita simpulkan pelajaran kita: AUDUSD memiliki pola
pergerakan yang mirip dengan XAUUSD (harga emas).
Dari sisi praktisnya kita dapat
melakukan aksi Buy AUDUSD bila kita mengetahui harga emas mengalami
kenaikan
drastis dan kemungkinan besar masih akan terus menanjak. Tentu saja
dalam
prakteknya tidak mutlak demikian. Anda masih harus menyesuaikannya
dengan analisa teknikal yang Anda punya dan
juga gaya trading Anda sendiri. Kalau
tidak buat apa ada pelajaran analisa teknikal di Sekolah Forex kita ini?
Ok sampai
ketemu pada pelajaran berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar