Saturday, April 12, 2025

Dan dari hasil survei dan pendapat para trader, bahwa: “pergerakan harga di pasar uang tersebut terbentuk dari kekeliruan dari para trader dalam menterjemahkan arah pergerakan harga” dikutip dari : http://edukasi.kompasiana.com || sudah saatnya "dancing with the market" http://forekita.blogpsot.com|| The One Stop Service for MQL 4, by :http://mqlcoder.weebly.com||ikut iklanin blog kamu? klik daftar

Setia Hindari Resiko Investasi




Banyak penasehat investasi  yakin bahwa mustahil mencetak keuntungan di atas rata-rata tanpa menerjukan diri dalam resiko kerugian. Seyogyagnya sikap ini perlu di pertimbangkan kembali, sebab investor besar pada umumnya sangat antiresiko. Aplikasi praktis untuk melaksanakan perlindungan modal sebagai prioritas pertama adalah menjadi Antiresiko. Tidaklah mengejutkan bahwa investor ahli memiliki perspektif yang sangat berbeda tentang resiko ketimbang professional investasi kebanyakan. Misalnya , Si Buffet “ Sangat mengutamakan kepastian. Pada dasarnya resiko bersifat kontekstual, dapat diukur dan dikelola dan dapat dihindari.

Resiko Bersifat Kontekstual.

Seorang pekerja bangunan dengan memasang kaca di ketinggian 10 meter tanpa alat pengaman, apakah boleh di katakana sedang mengambil resiko?
Resiko berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan kompetensi. Resiko bersifat kontekstual. Meskipun kita dapat memastikan bahwa pekerja bangunan itu tidak mengambil resiko, tetapi secara intuitif kita tahu bahwa mereka mengambil resiko ketimbang jika kita melakukan apa yang mereka lakukan.

Dikarenakan resiko bersifat kontekstual, maka erat kaitannya dengan kompetensi bawah sadar setiap individu pelakunya. Dalam spesifikasinya bahwa Seorang Trader Tahu bahwa ia tahu sedang mengambil resiko atau sepatutnya lebih baik mengindari resiko. Ketika pengetahuan Anda meluas, keahlian Anda juga terbentuk dan Anda memperoleh pengalaman dengan menerapkan berulang kali, sehingga keahlian itu menjadi otomatis dan beralih dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar kita. Dan akhirnya mencapai tahap…..

Resiko menurun seiring pengalaman dan pengetahuan.

Banyak hal yang saat ini yang kita lakukan tertanam dalam benak kita hal itu adalah sesuatu bebas resiko. Namun adakalanya sebelum membangun pengetahuan dan pengelaman yang diperlukan, hal itu merupakan aktivitas yang beresiko tinggi.
Ketika Soros mengambil posisi Short Poundsterling dengan spekulasi 10$ miliar, apakah ia mengambil resiko? Bagi kita ‘ iya’ namun kita cendrung mengukur level resiko berdasarkan parameter kita sendiri. Berbeda dengan Soros, ia tahu apa yang ia lakukan. Ia yakin level resiko itu dapat di tangani sepenuhnya. Ia telah menghitung bahwa kerugian terbesar yang mungkin akan di deritanya adalah 4%. Jadi resikonya sangat kecil.(Michael T.Kaufman, Soros ; The Life And Times of Messianic Billioner)
Pengetahuan dan pengalaman yang telah terbentuk di diri Soros, menjadikan ia sangat paham akan resiko, dan semua itu terbentuk dalam alam bawah sadar sang Trader.

1 komentar:

FluentFringe7 on 8 Maret 2020 pukul 03.25 mengatakan...

Banyak trader menyepelekan aspek psikologi dalam trading. Padahal emosi yang tidak terjaga bisa menghancurkan kinerja trading. Emosi keserakahan dan ketakutan sangat mempengaruhi kinerja trading. Banyak kasus trading yang semula mulus, akhirnya berakhir berantakan karena faktor emosi.

Posting Komentar

Iklan Kotak

http://instaforex.com/index.php?x=BILZ
insta
 

Belajar Forex. Copyright 2012 by Organisasi Bantuan Kemasyarakatan Converted Bank Negara Indonesia